Thursday 5 March 2015

KONSEP STORYBOARD

  bloosoean       Thursday 5 March 2015
Apa yang dimaksud dengan Story board? Storyboard
Adalah kolom teks, audio dan visualisasi dengan keterangan mengenai content dan visualisasi  yang  digunakan  untuk  produksi  sebuah  course.  Derajat  storyboard  bisa berbeda karena ada berbagai tahap yang harus di lalui sesuai tujuan pembuatan story board tersebut.
Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Storyboard juga tidak terbatas hanya pada pembuatan iklan saja karena produksi game, cd multimedia dan e- learningpun menggunakan story board.
Apa yang harus diperhatikan pada penulisan storyboard?
Prinsip penulisan storyboard
Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis

Konsep, Strategi dan Proses Perancangan Grafis 
KONSEP 5 W + 1 H =‘What, Why, Who, Which, Where, How.’

1. Materi pembelajaran dan pesan apa yang akan disampaikan
2. Apa saja jenis dan cakupan materi pembelajaran
3. Apa keunggulannya dan bagaimana konsep membawakannya
5. Kepada siapa materi tersebut diperuntukkan.
6. Bagaimana cara pendekatan dengan audience
7. Apa peluang dan target dari pembelajaran tersebut
8. Apa yang diperlukan untuk menggali potensi audience
9. Kebiasaan, pola dan cara masyarakat dalam belajar
10. Pendekatan komunikasi dan kreatif apa yang tepat untuk itu

STRATEGI
Strategi diperlukan dalam upaya proses menyampaikan pesan secara efektif dan efisien. Cara yang biasa dipergunakan yaitu :
1.  Merancang Strategi Komunikasi
2.  Menyusun Strategi Kreatif

PROSES PERANCANGAN

Proses perancangan selalu dimulai dengan penelitian yaitu:

1. Scanning, data collecting/pengumpulan data, sebagai bahan dasar untuk dianalisa. Data berupa data tertulis (verbal), dan data gambar (visual), atau data lainnya seperti suara (audio), data teraba (bentuk 3 dimensi) dan aroma atau rasa (kecap).

2.  Formulasi,  data  dasar  dianalisa  untuk  proses  pemilahan,  pengelompokkan
(klasifikasi), lalu dirumuskan.

Hasil rumusan tersebut merupakan bahan penyusunan :
™     Konsep Umum, lebih ditekankan pada konsep komunikasinya
™     Konsep Kreatif, lebih ditekankan pada konsep kreatifnya.

3.  Implementasi
Adalah perwujudan visual (visualisasi) kreatif ke dalam media yang telah dipilih berdasar pada kesesuaian dengan visi, misi, maksud,tujuan, sasaran pesan agar efisien, efektif, komunikatif serta keindahannya. Pada proses implementasi ini diperlukan strategi serta pemikiran proses produksi media dan penerapan pada media serta penyebarannya, serta pemasangan di lokasi yang tepat (strategis).

4.  Biasanya  dilakukan  pretest  (uji  coba  sebelum  storyboard  yang  Anda  tulis dituangkan dalam bentuk visual dan audio.
Konsep desain storyboard yang baik adalah:

Konsep yang mampu memberikan jawaban/jalan keluar terhadap problem-problem yang ada sesuai dengan kebutuhan SME/audience. Ini menggunakan riset, eksperimentasi, kritik, dan analisa. Dari segi pendekatan visual maupun copywriting mampu menarik khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan sebenar-benarnya.

Storyboard yang baik harus bisa menjawab pertanyaan

1.Apa yang sebenarnya ingin dicapai?
2.Berapa lama tujuan tersebut akan dapat dicapai?
3.Apa strategi yang paling cocok untuk mencapai tujuan tersebut ?

Yang harus diperhatikan setiap kali menyerahkan storyboard pada setiap tahap

1.  Apakah struktur content sudah sesuai dengan ekspektasi SME
2.  Apakah content setiap page sudah merepresentasikan tujuan pembelajaran
dari SME
3.  Apakah kolom content sudah typo error free dan gramatical error free
4.  Content mudah dipahami dan dipelajari
5.  Ide visualisasi sudah merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan
6.  Kesesuaian kolom content, audio dan visual
7.  Apakah semua modul dalam satu course sudah konsisten sesuai standard yang disepakati, seperti jumlah page, feedbacknya, assesment
8.  Setiap perubahan harus dicatat dan disimpan dengan penamaan file berdasarkan
tanggal agar control version bisa diketahui.

Masalah yang sering muncul saat bekerja dengan GD

1.  Bekerjalah dengan graphic GD anda secara hati-hati. Lihatlah karya-karya mereka sebelumnya. GD terbaik tidak memiliki "style yang terlihat". Karya mereka akan terlihat berbeda.

2.  Tinggalkan   praduga   yang   belum   tentu   benar   di   pintu   depan.   Terkadang klien/audience anda meminta sebuah course yang seperti milik orang lain tetapi dalam warna yang berbeda. Anda harus terbukalah terhadap ide yang baru dan diluar dugaan. Jangan takut pada sesuatu yang berbeda. Biarkanlah ide-ide baru mengalir.

3. Katakan pada GD apa yang ingin anda capai, bukannya bagaimana anda menginginkan sesuatu terlihat. Jangan meminta sebuah warna, bentuk, atau style. Mintalah arti atau emosi.

4.  Pastikan tentang fitur spesifik yang anda butuhkan, misalnya untuk materi yang membutuhkan gambar formulir, bagan, skema untuk pendukung visualisasi. Anda ingin GD anda untuk membuat sebuah spesifikasi desain yang anda inginkan. Jika anda mencoba untuk menambahkan fitur selama perjalanan, desainnya tidak akan cocok.

5.  Kerjakan  riset  anda  dan jelaskan  secara  spesifik  tentang  kebutuhan  anda.
Semakin  detil  dan  spesifik  saat  permulaan,  semakin  baik  daya  kerja  GD  untuk membuatkan visualisasi untuk kebutuhan anda. Jika anda menambahkan kebutuhan
anda di kemudian hari, sang GD kemungkinan hanya bisa untuk menyelipkannya,
dimana ini tidak akan memberikan anda hasil yang terbaik.

6.  Pastikan  pesan  dan  isi  anda  telah  jelas.  Semakin  siap  isi  yang  ingin  anda masukkan, semakin baik GD dapat membuat storyboard anda. Seorang GD yang bagus dapat membuat usulan untuk memperjelas isi content anda agar pesan yang ingin anda sampaikan dapat dipahami lebih cepat dan lebih jelas. Tetapi semakin banyak isi content yang telah siap, semakin banyak yang bisa dikerjakan oleh GD.

7.  Desainlah untuk SME anda dan audiencenya, bukan untuk anda sendiri, teman anda, atau kolega anda. Jelaskan secara spesifik sehingga GD anda tahu bagaimana pelanggan anda dan apa yang mereka inginkan. Adalah lebih penting jika mereka menyukai course anda daripada anda sendiri. Selalu ingatlah "Apa yang diinginkan mereka". Jika   desainnya   meyenangkan   hati   audience   anda,   mereka   akan meyenangkan anda. Jika anda bertahan pada desain yang hanya menyenangkan hati anda, maka audience pun mungkin tidak akan tertarik untuk belajar.

8.  Milikilah alasan yang baik untuk pilihan anda. Anda dapat menunjukkan pada GD contoh course yang menarik hati anda, tetapi galilah lebih dalam dan jelaskanlah mengapa course tersebut menarik hati anda. Berpikirlah dalam konteks perasaan. Desain membuat anda merasakan senang, jadi beritahu GD anda bagaimana desain tersebut  mewakili  perasaan  audience  anda.  Daripada  berkata  "Saya  suka warna kuning", galilah ke akarnya dan berkata "Saya ingin course yang terasa hangat" atau "Saya ingin sesuatu yang riang dan bersahabat." Berfokus pada kesan logis dan emosional  anda  akan  memberikan  GD  hal  yang  lebih  banyak  untuk  dikerjakan. Kenapa ? Karena audience anda mungkin tidak "suka" hal yang sama dengan anda, tetapi  GD  yang  baik  dapat  menterjemahkan  kesan  yang  ada  ingin  didapatkan audience anda.

9.  Jangan mendesain dengan komite. Tidak ada desain yang bagus yang pernah tercipta  dari  kesepakatan  bersama.  Semakin  banyak  orang  yang  memiliki  suara dalam proses, semakin bias desain yang dihasilkan. Teman-teman dan rekan-rekan kerja anda akan sering memberikan nasehat yang bertentangan dan orang seringkali memiliki motif tertentu saat memberikan komentar (mereka mungkin iri atau terintimidasi  jika  anda  mendapatkan  sesuatu  yang  terlalu  bagus,  atau  mereka mungkin hanya tidak peduli). Anda dapat menunjukkannya pada beberapa orang yang terpercaya dan mendapatkan komentar mereka, tetapi hanya boleh satu orang yang mengambil   keputusan.   Jangan   terombang-ambing   dan   mencoba   untuk mengubah arah saat-saat terakhir dalam proses.

10. Jangan memberitahu GD bagaimana caranya mendesain. Itu bukan keahlian anda. Berikan GD kebutuhan dan catatan anda, tapi juga beri mereka kebebasan untuk menciptakan sesuatu yang menjawab semua itu seefektif mungkin. Jika anda terlalu mengatur GD, mereka tidak akan termotivasi untuk melakukan apapun kecuali menguangkan cek anda.

11. Percayai GD anda. Maka ketika mereka mulai menunjukkan desainnya, berikan komentar yang spesifik. Jangan hanya berkata, "Saya tidak suka warna coklat." Itu tidak  menunjukkan  nilai  yang  sebenarnya.  Jika  anda  berkata  "Saya  khawatir warnanya terlihat muram dan kita butuh sesuatu yang menunjukkan pertumbuhan," maka anda memberikan sesuatu yang berguna kepada GD, karena anda berbicara tentang isinya dan bukan menyuruh mereka bagaimana mendesain sesuatu.

12. Anda  tidak  dapat  menyenangkan  semua  orang  setiap  waktu.  Bill  Cosby  pernah berkata "Satu-satunya jalan yang pasti untuk gagal adalah mencoba untuk menyenangkan hati semua orang." Jika semua berpikir situs anda "OK", maka kemungkinan situs anda terlalu membosankna untuk mendapatkan reaksi dari seseorang. Jika Anda mendesain sebuah situs TANPA kepribadian, tidak ada orang yang membencinya atau menyukainya.

logoblog

Thanks for reading KONSEP STORYBOARD

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Terbaru